1 Jelaskan hubungan antara manusia dan sejarah! 2. Jelaskan mengenai konsep manusia hidup dalam ruang dan waktu ! 3. Jelaskan konsep manusia hidup dalam perubahan! 4. Apakah yang dimaksud dengan manusia hidup dalam keberlanjutan? 5. Berilah analisis keterkaitan peristiwa sejarah tentang manusia di masa lalu untuk kehidupan masa kini ! Tugas:
Aspekyang menentukan peran manusia dalam ruang dan waktu. Unsur yang turut menentukan jalannya sebuah peristiwa sejarah. Salah satu faktor penentu yang memengaruhi sejarah manusia. Faktor pendorong dalam setiap peristiwa sejarah. Question 10. 30 seconds. Q. Manusia dan sejarah memiliki keterkaitan erat.
Betapapentingnya sejarah dan manusia untuk mencari dan menemukan suatu hal yang patut kita kaji. Sejarah bukan hanya saja untuk dan menceritakan orang-orang besar saja, seperti halnya Alexandre The Great, Hayam Wuruk, Gajah Mada, Sri Baduga Maharaja, Sultan Agung, Teuku Umar, Soekarno, Moh. Hatta, dan lain sebagainya.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. SoalSejarah memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia. Pernyataan tersebut berarti?Jawabmanusia tidak dapat hidup tanpa sejarahsejarah menciptakan kehidupan manusiasejarah mempengaruhi gerak aktivitas manusiasejarah menceritakan kisah kehidupan manusiasejarah merupakan kenangan masa lalu manusiaJawaban benar sejarah menceritakan kisah kehidupan manusiaPenjelasanSalah satu hal yang membuat sejarah memiliki keterkaitan yang erat dengan kehidupan manusia adalah sejarah menceritakan kisah kehidupan manusia sebelumnya. Dengan sejarah, kita mampu mengetahui bagaimana kehidupan manusia di masa lampau dengan tujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan belajar dari kesalahan masa lalu.
Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan. Pentingkah peran manusia dalam sejarah ? bagaimana manusia menjadi penggerak sejarah ? apa sejarah itu ?. Konsep penting dalam sejarah adalah ruang dan waktu. Setelah mempelajari materi ini siswa mampu mengidentifikasi kehidupan manusia dalam ruang dan waktu dalam perubahan dan keberlanjutan. Juga dapat memahami hubungan antara manusia dan sejarah. Secara etimologis sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajarotun yang artinya pohon. sebagai sumber kehidupan, pohon dari akar hingga daunnya saling berkaitan. Manusia memiliki rasio dan akal budi untuk berfikis, mengingat, dan merefleksikan pengalaman hidupnya untuk menggapai cita-cita yang diwujudkan dalam tindakan nyata demi kemajuan dan perkembangannya. Lingkungan alam tidak dapat dipungkiri ikut menentukan gerak sejarah, seperti iklim di Indonesia yang membentuk corak kehidupan masyarakatnya seperti mata pencaharian, sistem kepercayaan, pandangan hidup, dan teknologi. Lingkungan alam tidak menentukan gerak sejarah manusia, tetapi hanya mempengaruhi sejarah manusia. Silakan kunjungi juga videonya di Portal Rumah Belajar dan berikan komentar atas penjelasannya Setelah mengikuti materi diatas, bagaimana peran aktif manusia saat ini sebagai penggerak sejarah dalam kehidupan bermasyarakat ? silakan isi di kolom komentar ya
Manusia dan sejarah memiliki suatu keterkaitan yang erat. Tanpa sejarah, patut dipertanyakan eksistensi manusia sebagai makhluk hidup yang tinggal dan menetap. tanpa manusia, sejarah pun menjadi Pernyataan di atas didasari oleh konsep bahwa sejarah yang didalamnya terdiri dari kejadian-kejadian memilik manusia sebagai objeknya. Kuntowijoyo mengemukakan bahwa sejarah adalah suatu rekonstruksi masa lalu yang sudah barang tentu disusun oleh komponen-komponen tindakan manusia berupa yang dipikirkan, dilakukan dan diucapkan. Sederhananya adalah, Sejarah adalah suatu bidang yang mempelajari tentang apa yang dilakukan, dipikirkan dan diucapkan manusia pada masa lalu. Sejarah secara tidak langsung telah mengabarkan eksistensi manusia. Seperti formula yang diungkapkan para filsuf eksistensialis “Esensi dari kenyataan manusiawi adalah eksistensi”. Sejalan dengan rumus ini, filsuf Spanyol mengemukakan rumusannya bahwa Man has no nature, what he has is juga tampak ingin membuktikan eksistensi mereka pada suatu masa. Fasiltas yang digunakan sebagai sarana pembuktian itu seperti goresan, lukisan, tulisan dokumen juga monument. Dengan item-item tersebut, diharapkan dapat menjadi petunjuk tentang kehadiran mereka. Fasilitas yang digunakan juga dapat dibuat oleh orang lain. Sebagaimana yang dilakukan oleh para Firaun di Mesir yang menugasi seorang “juru tulis” the scriber khusus untuk mencatat dan merekam sejarah mereka. Hal-hal yang di ungkapkan tadi membuktikan bahwa sejarah merupakan fenomena manusiawi tentang keberadaan manusia. Keterkaitan yang erat antara manusia dengan sejarah juga dapat di gambarkan oleh peran sejarah dalam proses pembentukan sifat-sifat kemanusiaan yang berujung pada pembentukan jati diri manusia. Menurut Fuad Hassan 1989, sejarah adalah manifestasi yang khas manusiawi, pengenalan sejarah merupakan kenyataan yang dapat ditelusuri sejak perkembangan kemanusiaan yang paling dini. Herder dalam Taufik Abdullah19851 menyatakan bahwa sejarah adalah proses ke arah tercapainya kemanusiaan yang tertinggi. Proses itu adalah dimana manusia berusaha untuk membentuk dan menemukan jatidirinya. Dari yang tidak tahu apa-apa menjadi ragu-ragu akan suatu hal, lalu mengerti dan paham. Sejarah yang mengkaji masalah kemanusiaan memiliki inti utama berupa penguraian makna diri setiap orang. Penguraian makna diri itu sangatlah sulit mengingat betapa rumitnya masalah kemanusiaan itu. Karena itu, mengkaji dan mendialogkannya merupakan tindakan yang penting. Romano Gardin 1885-1968 menyatakan bahwa manusia harus dihadapkan pada masalah kemanusiaan secara berulang-ulang. Ia harus mencari dan menyelidiki semua kemungkinan yang tampak terbuka bagi dirinya juga permasalahannya. Layaknya sejarah yang berperan dalam kehidupan manusia. Manusia pun berperan dalam sejarah. Dalam hal ini, manusia berperan dalam menghadirkan eksistensi sejarah. Esistensi sejarah tersebut dapat muncul apabila manusia dalam kehidupannya telah beranjak menuju hari esok sehingga meninggalkan hari kemarin. Dengan demikian, “hari kemarin” menjadi perwujudan dari eksistensi sejarah. Contoh yang paling sederhana adalah seperti ini ; diri kita ang saat ini sudah berumur 20, 30, 50 atau berapapun, tentunya tidak tidak langsung terlahir langsung seumur itu. Dan itu pun membuktikan bahwa setiap manusia memiliki masa lalu. Dan masa lalu itulah yang menjadi bukti eksistensi sejarah yang di perani manusia di dalamnya. Tanpa manusia, mustahil sejarah sebagai proses maupun cerita dapat dihadirkan. Karena manusialah yang menetukan sejarahnya sendiri. Sejarah itu terletak dalam suatu dinamika. Dinamika itu timbul akibat dari sifat manusia yang dinamis. Selama manusia itu bergerak bertindak, berfikir dan berucap maka akan mendorong terjadinya perubahan demi perubahan yang seiring berjalannya waktu perubahan-perubahan itu akan menjadi suatu komponen-komponen sejarah. Dalam ilmunya, sejarah memiliki dimensi spasial tempat dan dimensi temporal waktu. Disinilah dimensi temporal berlaku. Dimensi temporal sangat penting bagi karakter dasar sejarah. Sejarah yang berisi perubahan-perubahan yang dilakukan manusia berkonotasi dengan waktu. Dengan begitu, dapat ditarik kesimpulan bahwa sejarah hanya dapat muncul apabila perubahan-perubahanyang dilakukan manusia terjadinya didalamnya. Manusia dalam sejarah dapat mencakup manusia sebagai subjek dalam sejarah dan manusia sebagai objek dalam sejarah. Manusia sebagai subjek sejarah berarti tindakan manusia dalam menentukan arus kesejarahan. Peran ini kebanyakan dilakukan oleh para sejarawan yang meneliti dan menulis peristiwa masa lalu. Manusia sebagai subjek sejarah cenderung bersifat subjektif. Obejektivitas penceritaan sejarah oleh manusia sangatlah rendah. Ini disebabkan oleh ikatan emosional dan intelektual dalam diri setiap manusia. Orang Indonesia yang menulis tentang sejarah perjuangan Indonesia dalam menghadapi penjajah sudah barang tentu tulisannya akan lebih membela kepentingan rakyat Indonesia yang dijajah. Sebaliknya, apabila orang belanda menulis tentang sejarah yang melibatkan mereka tentunya akan lebih mengarah kepada pembelaannya terhadap latarbelakang dan asal negerinya. Realitas dalam sejarah tidak memiliki makna dengan sendirinya. Tetapi realitas itu dimaknai oleh manusia-manusia yang menentukan arus kesejarahan. Sehingga makna yang didapat pun berbeda satu sama lain. Disinalah tantangan bagi para sejarawan, dimana mereka dituntut untuk memaknai isi sejarah secara seobjektif mungkin ditambah dengan pemakaian sudut pandang masa kini dalam mendalami isi sejarah yang memiliki sudut pandang masa lalu yang tentu berbeda. Manusia yang mempengaruhi sejarah karena manusialah yang membuat sejarah. Karena manusia yang mengendalikan sejarah berarti menegaskan kedinamisan dirinya. Karena manusia yang membuat sejarah, sudah seharusnya setiap dari diri kita menjadi seorang sejarawan. Minimal sejarawan bagi diri sendiri every man is own historians. Dalam sudut pandang manusia sebagai objek sejarah, manusia merupakan menu sejarah yang di kaji oleh subjek. Objek yang berarti masuk dalam konteks “yang telah terjadi” Sedang dalam sudut pandang manusia sebagai subjek sejarah, manusia dapat menjadi penyedia menu sejarah tersebut.
Ilustrasi artikel Penjelasan Keterkaitan Erat Sejarah dengan Kehidupan Manusia. Sumber WeiSejarah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena manusia adalah subjek serta objek dalam sejarah. Sejarah mencatat berbagai peristiwa penting yang dialami manusia dalam periode waktu tertentu. Dalam artikel berikut ini, kita akan menyimak lebih jauh pengertian sejarah sebagai ilmu serta keterkaitannya dengan kehidupan manusia. Pengertian Ilmu SejarahMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI daring, sejarah dapat diartikan sebagai berikutAsal-usul keturunan, atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa menurut buku Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia oleh R. Moh. Ali 2005 12, pengertian sejarah antara lainJumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian, dan peristiwa dalam kenyataan di sekitar tentang perubahan-perubahan tersebut dan yang bertugas menyelidiki perubahan dan lain mempelajari dan menyelidiki perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu periode kehidupan manusia serta peristiwa penting yang terjadi dalam suatu masa tertentu. Ilustrasi artikel Penjelasan Keterkaitan Erat Sejarah dengan Kehidupan Manusia. Sumber HazelwoodKeterkaitan Sejarah dengan Kehidupan ManusiaMenurut buku Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar oleh M. Dien Madjid dan Johan Wahyudhi 2014 75, sejarah sebagai ilmu bersifat empiris, artinya dibangun berdasarkan pengalaman hidup manusia yang dicatat dalam dokumen dan dari dokumen-dokumen tersebut ditemukan fakta-fakta yang kemudian diinterpretasikan menjadi cerita dari sejarah adalah manusia yang terikat waktu. Manusia dan waktu memilika hubungan yang erat. Manusia sebagai objek menjadi lebih penting dari rentang waktu itu sendiri. Eksplanasi memiliki peranan penting dalam kajian sejarah yang memaparkan dan menjelaskan peristiwa yang menyangkut manusia. Manusia juga merupakan subjek yang memegang peranan penting dalam sebuah peristiwa atau kejadian dalam sejarah. Dari penjelasan ini dapat kita simpulkan bahwa sejarah memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan manusia karena sejarah merekam berbagai peristiwa atau kejadian penting, yaitu ketika manusia menjadi subjek dan objek di artikel Penjelasan Keterkaitan Erat Sejarah dengan Kehidupan Manusia. Sumber Meyer penjelasan mengenai ilmu sejarah dan keterkaitannya yang erat dengan kehidupan manusia. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda mengenai ilmu sejarah. IND
manusia dan sejarah memiliki keterkaitan erat tanpa sejarah kedudukan manusia